Welcome to Education and Culture Link

Kamis, 06 Maret 2014

Model Pembelajaran Tematik



Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa, Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang emnjadi pembicaraan.
1.      Kelemahan dan kelebihan Model Pembelajaran Tematik (Menurut Kunandar: 2007)
Kelebihan:
a.       Menyenangkan karena berangkat dari minat dan kebutuhan peserta didik.
b.      Memberikan pengalaman dan kegiatan belajar mengajar yang relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan peserta didik.
c.       Hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan dan bermakna.
d.      Mengembangkan keterampilan berfikir anak didik sesuai dengan persoalan yang dihadapi.
e.       Menumbuhkan keterampilan sosial melalui kerja sama.
f.       Memiliki sikap toleransi komunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang lain.
g.      Menyajikan kegiatan yang bersifat nyata sesuai dengan persoalan yang dihadapi dalam lingkungan peserta didik.
Kelemahan:
Kelemahan pembelajaran tematik terjadi jika dilakukan oleh guru tunggal, misalnya seorang guru kelas kurang menguasai secara mendalam penjabaran tema sehingga pembelajaran tematik akan merasa sulit untuk mengaitkan tema dengan materi pokok setiap mata pelajaran.

2.      Strategi pembelajaran tematik
a.       Memilih tema
b.      Menentukan konsep kunci
c.       Menentukan kegiatan-kegiatan untuk investigasi konsep-konsep
d.      Menentukan bidang studi / bidang pengembangan mana yg digunakan sebagai bagian kegiatan
e.       Review kegiatan & bidang-bidang studi / bidang pengembangan yang berkaitan
f.       Mengorganisasi bahan-bahan untuk memudahkan distribusi & penggunaan
g.      Menentukan urutan kegiatan yang disajikan di kelas
h.      Diskusi tindak lanjut

3.      Karakteristik pembelajaran tematik
a.       Berpusat pada siswa
b.      Pembelajaran tematik berpusat pada siswa (student centered), hal ini sesuai dengan pendekatan belajar modern yang lebih banyak menempatkan siswa sebagai subjek belajar sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator yaitu memberikan kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk melakukan aktivitas belajar.
c.       Memberikan pengalaman langsung
Pembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa (direct experiences). Dengan pengalaman langsung ini, siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata (konkrit) sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.
d.      Pemisahan Mata Pelajaran tidak begitu jelas
e.       Dalam pembelajaran tematik pemisahan antar mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas. Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa.
f.       Menyajikan konsep dari berbagai matapelajaran
Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian, Siswa mampu memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal ini diperlukan untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
g.      Bersifat fleksibel
Pembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel) dimana guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lainnya, bahkan mengaitkannya dengan kehidupan siswa dan keadaan lingkungan dimana sekolah dan siswa berada.
h.      Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa
Siswa diberi kesempatan untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya sesuai dengan minat dan kebutuhannya.
i.        Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please leave your comments here