Pembelajaran
kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan
kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk
mencapai tujuan belajar.
1.
Konsep
Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif menciptakan interaksi yang asah, asih dan asuh, sehingga tercipta masyarakat belajar. Siswa tidak hanya belajar dari guru tetapi juga dari sesama siswa.
Pembelajaran kooperatif menciptakan interaksi yang asah, asih dan asuh, sehingga tercipta masyarakat belajar. Siswa tidak hanya belajar dari guru tetapi juga dari sesama siswa.
2.
Pembelajaran
kooperatif memiliki ciri-ciri:
a.
untuk
memuntaskan materi belajarnya, siswa belajar dalam kelompok secara bekerja sama
b.
kelompok
dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah
c.
jika
dalam kelas terdapat siswa-siswa yang heterogen ras, suku, budaya, dan jenis
kelamin, maka diupayakan agar tiap kelompok terdapat keheterogenan tersebut.
d.
penghargaan
lebih diutamakan pada kerja kelompok daripada perorangan
3.
Tujuan
Pembelajaran Kooperatif
a.
Hasil
belajar akademik, yaitu untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas
akademik. Pembelajaran model ini dianggap unggul dalam membantu siswa dalam
memahami konsep-konsep yang sulit.
b.
Penerimaan
terhadap keragaman, yaitu agar siswa menerima teman-temannya yang mempunyai
berbagai macam latar belakang.
c.
Pengembangan
keterampilan sosial, yaitu untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa
diantaranya: berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain,
memancing teman untuk bertanya, mau mengungkapkan ide, dan bekerja dalam
kelompok. Strategi ini berlandaskan pada teori belajar Vygotsky (1978, 1986)
yang menekankan pada interaksi sosial sebagai sebuah mekanisme untuk mendukung
perkembangan kognitif. Selain itu, metode ini juga didukung oleh teori belajar information
processing dan cognitive theory of learning. Dalam pelaksanaannya
metode ini membantu siswa untuk lebih mudah memproses informasi yang diperoleh,
karena proses encoding akan didukung dengan interaksi yang terjadi dalam
Pembelajaran Kooperatif. Pembelajaran dengan metode Pembelajaran Kooperatif
dilandasakan pada teori Cognitive karena menurut teori ini interaksi bisa
mendukung pembelajaran.
4.
Manfaat
dan kelemahan Pembelajaran Kooperatif
Metode pembelajaran kooperatif learning mempunyai manfaat-manfaat yang positif apabila diterapkan di ruang kelas. Beberapa keuntungannya antara lain:
Metode pembelajaran kooperatif learning mempunyai manfaat-manfaat yang positif apabila diterapkan di ruang kelas. Beberapa keuntungannya antara lain:
a.
mengajarkan
siswa menjadi percaya pada guru
b.
kemampuan
untuk berfikir
c.
mencari
informasi dari sumber lain dan belajar dari siswa lain
d.
mendorong
siswa untuk mengungkapkan idenya secara verbal dan membandingkan dengan ide
temannya, dan
e.
membantu
siswa belajar menghormati siswa yang pintar dan siswa yang lemah, juga menerima
perbedaan ini
Kelemahan model pembelajaran kooperatif yait:
a.
Guru
khawatir bahwa akan terjadi kekacauan dikelas. Kondisi seperti ini dapat
diatasi dengan guru mengkondisikan kelas atau pembelajaran dilakuakan di luar
kelas seperti di laboratorium matematika, aula atau di tempat yang terbuka.
b.
Banyak
siswa tidak senang apabila disuruh bekerja sama dengan yang lain. Siswa yang
tekun merasa harus bekerja melebihi siswa yang lain dalam grup mereka,
sedangkan siswa yang kurang mampu merasa minder ditempatkan dalam satu grup
dengan siswa yang lebih pandai. Siswa yang tekun merasa temannya yang kurang mampu
hanya menumpang pada hasil jerih payahnya. Hal ini tidak perlu dikhawatirkan
sebab dalam model pembelajaran kooperatif bukan kognitifnya saja yang dinilai
tetapi dari segi afektif dan psikomotoriknya juga dinilai seperti kerjasama
diantara anggota kelompok, keaktifan dalam kelompok serta sumbangan nilai yang
diberikan kepada kelompok.
c.
Perasaan
was-was pada anggota kelompok akan hilangnya karakteristik atau keunikan
pribadi mereka karena harus menyesuaikan diri dengan kelompok. Karakteristik
pribadi tidak luntur hanya karena bekerjasama dengan orang lain, justru
keunikan itu semakin kuat bila disandingkan dengan orang lain.
d.
Banyak
siswa takut bahwa pekerjaan tidak akan terbagi rata atau secara adil, bahwa
satu orang harus mengerjakan seluruh pekerjaan tersebut. Dalam model
pembelajaran kooperatif pembagian tugas rata, setiap anggota kelompok harus
dapat mempresentasikan apa yang telah didapatnya dalam kelompok sehingga ada
pertanggungjawaban secara individu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please leave your comments here