Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang
menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat
memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa, Tema adalah pokok pikiran
atau gagasan pokok yang emnjadi pembicaraan.
1.
Kelemahan
dan kelebihan Model Pembelajaran Tematik (Menurut Kunandar: 2007)
Kelebihan:
a.
Menyenangkan
karena berangkat dari minat dan kebutuhan peserta didik.
b.
Memberikan
pengalaman dan kegiatan belajar mengajar yang relevan dengan tingkat
perkembangan dan kebutuhan peserta didik.
c.
Hasil
belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan dan bermakna.
d.
Mengembangkan
keterampilan berfikir anak didik sesuai dengan persoalan yang dihadapi.
e.
Menumbuhkan
keterampilan sosial melalui kerja sama.
f.
Memiliki
sikap toleransi komunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang lain.
g.
Menyajikan
kegiatan yang bersifat nyata sesuai dengan persoalan yang dihadapi dalam
lingkungan peserta didik.
Kelemahan:
Kelemahan pembelajaran tematik terjadi jika dilakukan oleh guru tunggal, misalnya seorang guru kelas kurang menguasai secara mendalam penjabaran tema sehingga pembelajaran tematik akan merasa sulit untuk mengaitkan tema dengan materi pokok setiap mata pelajaran.
Kelemahan pembelajaran tematik terjadi jika dilakukan oleh guru tunggal, misalnya seorang guru kelas kurang menguasai secara mendalam penjabaran tema sehingga pembelajaran tematik akan merasa sulit untuk mengaitkan tema dengan materi pokok setiap mata pelajaran.
2.
Strategi
pembelajaran tematik
a.
Memilih
tema
b.
Menentukan
konsep kunci
c.
Menentukan
kegiatan-kegiatan untuk investigasi konsep-konsep
d.
Menentukan
bidang studi / bidang pengembangan mana yg digunakan sebagai bagian kegiatan
e.
Review
kegiatan & bidang-bidang studi / bidang pengembangan yang berkaitan
f.
Mengorganisasi
bahan-bahan untuk memudahkan distribusi & penggunaan
g.
Menentukan
urutan kegiatan yang disajikan di kelas
h.
Diskusi
tindak lanjut
3.
Karakteristik
pembelajaran tematik
a.
Berpusat
pada siswa
b.
Pembelajaran
tematik berpusat pada siswa (student centered), hal ini sesuai dengan pendekatan
belajar modern yang lebih banyak menempatkan siswa sebagai subjek belajar
sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator yaitu memberikan
kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk melakukan aktivitas belajar.
c.
Memberikan
pengalaman langsung
Pembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman langsung
kepada siswa (direct experiences). Dengan pengalaman langsung ini, siswa
dihadapkan pada sesuatu yang nyata (konkrit) sebagai dasar untuk memahami
hal-hal yang lebih abstrak.
d.
Pemisahan
Mata Pelajaran tidak begitu jelas
e.
Dalam
pembelajaran tematik pemisahan antar mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas.
Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang paling dekat
berkaitan dengan kehidupan siswa.
f.
Menyajikan
konsep dari berbagai matapelajaran
Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai
mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian, Siswa mampu
memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal ini diperlukan untuk membantu
siswa dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan
sehari-hari.
g.
Bersifat
fleksibel
Pembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel) dimana guru
dapat mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang
lainnya, bahkan mengaitkannya dengan kehidupan siswa dan keadaan lingkungan
dimana sekolah dan siswa berada.
h.
Hasil
pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa
Siswa diberi kesempatan untuk mengoptimalkan potensi yang
dimilikinya sesuai dengan minat dan kebutuhannya.
i.
Menggunakan
prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please leave your comments here