Dalam rangka melaksanakan penilaian autentik yang baik, guru harus memahami secara jelas tujuan yang ingin dicapai. Untuk itu, guru harus bertanya pada diri sendiri, khususnya berkaitan dengan: (1) sikap, pengetahuan dan keterampilan apa yang akan dinilai; (2) fokus penilaian akan dilakukan, misalnya, berkaitan dengan sikap, pengetahuan dan keterampilan; dan (3) tingkat pengetahuan apa yang akan dinilai, seperti penalaran, memori, atau proses.
a.
Penilaian
Sikap
Contoh
muatan KI-1 (sikap spiritual) antara lain: ketaatan beribadah, berperilaku
syukur, berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan, toleransi dalam
beribadah. Contoh muatan KI-2 (sikap sosial) antara lain: jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun, peduli, percaya diri, bisa ditambahkan lagi sikap-sikap
yang lain sesuai kompetensi dalam pembelajaran, misal : kerja sama, ketelitian,
ketekunan, dll. Penilaian apek sikap dilakukan melalui observasi, penilaian
diri, penilaian antarteman, dan jurnal. Penilaian sikap ini bukan merupakan
penilaian yang terpisah dan berdiri sendiri, namun merupakan penilaian yang
pelaksanaannya terintegrasi dengan penilaian pengetahuan dan keterampilan,
sehingga bersifat otentik (mengacu kepada pemahaman bahwa pengembangan dan
penilaian KI 1 dan KI 2 dititipkan melalui kegiatan yang didesain untuk
mencapai KI 3 dan KI 4).
1)
Observasi
Merupakan
teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan menggunakan
indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan format observasi
yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati, terkait dengan kegiatan
pembelajaran yang sedang berlangsung. Hal ini dilakukan saat pembelajaran di
kelas maupun di luar kelas.
2)
Penilaian Diri
Merupakan
teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk melakukan refleksi
diri/perenungan dan mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks
pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri.
3)
Penilaian Antarteman
Merupakan
teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan sikap dan
perilaku keseharian peserta didik selama kegiatan pembelajaran berlangsung
(biasanya dilakukan ketika peserta didik melakukan kegiatan kelompok, dan
penilaian dilakukan antar anggota kelompok). Instrumen yang digunakan berupa
lembar penilaian antarpeserta didik.
4)
Jurnal Catatan Guru
Merupakan
catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil
pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap
dan perilaku. Jurnal bisa dikatakan sebagai catatan yang berkesinambungan dari
hasil observasi.
b.
Penilaian
Pengetahuan
Aspek pengetahuan dapat dinilai dengan cara berikut ini.
1)
Tes tulis
Meski
konsepsi penilaian autentik muncul dari ketidakpuasan terhadap tes tertulis
yang lazim dilaksanakan pada era sebelumnya, penilaian tertulis atas hasil
pembelajaran tetap bisa dilakukan. Tes tertulis terdiri dari memilih atau
mensuplai jawaban dan uraian. Memilih jawaban dan mensuplai jawaban. Memilih
jawaban terdiri dari pilihan ganda, pilihan benar-salah, ya-tidak, menjodohkan,
dan sebab-akibat. Mensuplai jawaban terdiri dari isian atau melengkapi,
jawaban singkat atau pendek, dan uraian.
Tes
tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu mengingat,
memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis,
mengevaluasi, dan sebagainya atas materi yang sudah dipelajari. Tes tertulis
berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat komprehentif, sehingga mampu
menggambarkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.
Pada tes
tertulis berbentuk esai, peserta didik berkesempatan memberikan jawabannya
sendiri yang berbeda dengan teman-temannya, namun tetap terbuka memperoleh
nilai yang sama.
2)
Tes Lisan
Tes
lisan berupa pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru secara ucap (oral)
sehingga peserta didik merespon pertanyaan tersebut secara ucap juga, sehingga
menimbulkan keberanian. Jawaban dapat berupa kata, frase, kalimat maupun
paragraf yang diucapkan.
3)
Penugasan
Penugasan
adalah penilaian yang dilakukan oleh pendidik yang dapat berupa pekerjaan rumah
baik secara individu ataupun kelompok sesuai dengan karakteristik tugasnya.
c.
Penilaian
Keterampilan
Aspek keterampilan
dapat dinilai dengan cara berikut:
1)
Penilaian Kinerja
Penilaian
kinerja adalah suatu penilaian yang meminta siswa untuk melakukan suatu tugas
pada situasi yang sesungguhnya yang mengaplikasikan pengetahuan dan
keterampilan yang dibutuhkan. Misalnya tugas memainkan drama dan bermain peran.
Penilaian
autentik sebisa mungkin melibatkan partisipasi peserta didik, khususnya dalam
proses dan aspek-aspek yangg akan dinilai. Guru dapat melakukannya dengan
meminta para peserta didik menyebutkan unsur-unsur projek/tugas yang akan
mereka gunakan untuk menentukan kriteria penyelesaiannya. Dengan menggunakan
informasi ini, guru dapat memberikan umpan balik terhadap kinerja peserta didik
baik dalam bentuk laporan naratif maupun laporan kelas.
Ada
beberapa cara berbeda untuk merekam hasil penilaian berbasis kinerja, antara
lain sebagai berikut.
- Daftar
cek (checklist). Digunakan untuk
mengetahui muncul atau tidaknya unsur-unsur tertentu dari indikator atau
subindikator yang harus muncul dalam sebuah peristiwa atau tindakan.
- Catatan
anekdot/narasi (anecdotal/narative
records). Digunakan dengan cara guru menulis laporan narasi tentang apa
yang dilakukan oleh masing-masing peserta didik selama melakukan tindakan. Dari
laporan tersebut, guru dapat menentukan seberapa baik peserta didik memenuhi
standar yang ditetapkan.
- Skala
penilaian (rating scale). Biasanya
digunakan dengan menggunakan skala numerik berikut predikatnya. Misalnya: 4 =
baik sekali, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang.
- Memori
atau ingatan (memory approach).
Digunakan oleh guru dengan cara mengamati peserta didik ketika melakukan
sesuatu, dengan tanpa membuat catatan. Guru menggunakan informasi dari
memorinya untuk menentukan apakah peserta didik sudah berhasil atau belum. Cara
seperti ini tetap ada manfaatnya, namun tidak cukup dianjurkan.
-
Rubrik: alat pengukuran yang
mempunyai skala atau point yang tetap dan jelas untuk setiap kriteria
penilaian. Sangat disarankan untuk menggunakan rubrik yang mempunyai 4 poin
skala (1-4) sehingga pemberian skor nilai tengah dapat dihindarkan (misalnya
skala 1-3 akan terjadi sebuah kecenderungan untuk memberikan skor 3 pada
sebagian besar hasil)
Penilaian
kinerja memerlukan pertimbangan-pertimbangan khusus. Pertama, langkah langkah
kinerja harus dilakukan peserta didik untuk menunjukkan kinerja yang nyata
untuk suatu atau beberapa jenis kompetensi tertentu. Kedua, ketepatan dan
kelengkapan aspek kinerja yang dinilai. Ketiga, kemampuan-kemampuan khusus yang
diperlukan oleh peserta didik untuk menyelesaikan tugas-tugas pembelajaran.
Keempat, fokus utama dari kinerja yang akan dinilai, khususnya indikator
esensial yang akan diamati. Kelima, urutan dari kemampuan atau keerampilan
peserta didik yang akan diamati.
Pengamatan
atas kinerja peserta didik perlu dilakukan dalam berbagai konteks untuk
menetapkan tingkat pencapaian kemampuan tertentu. Untuk menilai keterampilan
berbahasa peserta didik, dari aspek keterampilan berbicara, misalnya, guru
dapat mengobservasinya pada konteks yang, seperti berpidato, berdiskusi,
bercerita, dan wawancara. Dari sini akan diperoleh keutuhan mengenai
keterampilan berbicara dimaksud. Untuk mengamati kinerja peserta didik dapat
menggunakan alat atau instrumen, seperti penilaian sikap, observasi perilaku,
pertanyaan langsung, atau pertanyaan pribadi.
2)
Penilaian Projek
Penilaian
projek merupakan kegiatan penilaian terhadap tugas yang harus diselesaikan oleh
peserta didik menurut periode/waktu tertentu. Penyelesaian tugas dimaksud
berupa investigasi yang dilakukan oleh peserta didik, mulai dari perencanaan,
pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan penyajian data.
Dengan demikian, penilaian projek bersentuhan dengan aspek pemahaman,
mengaplikasikan, penyelidikan, dan lain-lain. Penilaian projek sangat
dianjurkan karena membantu mengembangkan keterampilan berpikir tinggi (berpikir
kritis, pemecahan masalah, berpikir kreatif) peserta didik.
Selama
mengerjakan sebuah projek pembelajaran, peserta didik memperoleh kesempatan
untuk mengaplikasikan sikap, keterampilan, dan pengetahuannya. Dengan demikian,
pada setiap penilaian projek, setidaknya ada tiga hal yang memerlukan perhatian
khusus dari guru.
-
Keterampilan peserta didik dalam memilih topik, mencari
dan mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis, memberi makna atas informasi
yang diperoleh, dan menulis laporan.
-
Kesesuaian atau relevansi materi pembelajaran dengan
pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dibutuhkan oleh peserta
didik.
-
Keaslian sebuah projek pembelajaran yang dikerjakan atau
dihasilkan oleh peserta didik.
Penilaian
projek berfokus pada perencanaan, pengerjaan, dan produk projek. Dalam kaitan
ini serial kegiatan yang harus dilakukan oleh guru meliputi penyusunan
rancangan dan instrumen penilaian, pengumpulan data, analisis data, dan
penyiapkan laporan. Penilaian projek dapat menggunakan instrumen daftar cek,
skala penilaian, atau narasi. Laporan penilaian dapat dituangkan dalam bentuk
poster atau tertulis.
Produk
akhir dari sebuah projek sangat mungkin memerlukan penilaian khusus. Penilaian
produk dari sebuah projek dimaksudkan untuk menilai kualitas dan bentuk hasil
akhir secara holistik dan analitik. Penilaian produk dimaksud meliputi
penilaian atas kemampuan peserta didik menghasilkan produk, seperti makanan,
pakaian, hasil karya seni (gambar, lukisan, patung, dan lain-lain),
barang-barang terbuat dari kayu, kertas, kulit, keramik, karet, plastik, dan
karya logam. Penilaian secara analitik merujuk pada semua kriteria yang harus
dipenuhi untuk menghasilkan produk tertentu. Penilaian secara holistik merujuk
pada apresiasi atau kesan secara keseluruhan atas produk yang dihasilkan.
3)
Penilaian Portofolio
Penilaian
dengan memanfaatkan portofolio merupakan penilaian melalui sekumpulan karya
peserta didik yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi yang dilakukan
selama kurun waktu tertentu. Portofolio digunakan oleh guru dan peserta didik
untuk memantau secara terus menerus perkembangan pengetahuan dan keterampilan peserta didik dalam bidang
tertentu. Dengan demikian penilaian portofolio memberikan gambaran secara menyeluruh
tentang proses dan pencapaian hasil belajar peserta didik.Portofolio merupakan
bagian terpadu dari pembelajaran sehingga guru mengetahui sedini mungkin
kekuatan dan kelemahan peserta didik dalam menguasai kompetensi pada suatu
tema.
Berikut
ini hal-hal yang harus dilakukan dalam menggunakan portofolio.
-
masing-masing peserta didik memiliki portofolio sendiri
yang di dalamnya memuat hasil belajar siswa setiap muatan pelajaran atau setiap
kompetensi.
-
menentukan hasil kerja apa yang perlu dikumpulkan/disimpan.
-
sewaktu waktu peserta didik diharuskan membaca catatan
guru yang berisi komentar, masukan dan tindakan lebih lanjut yang harus
dilakukan peserta didik dalam rangka memperbaiki hasil kerja dan sikap.
-
peserta didik dengan kesadaran sendiri menindak lanjuti
catatan guru.
-
catatan guru dan perbaikan hasil kerja yang dilakukan
peserta didik perlu diberi tanggal, sehingga perkembangan kemajuan belajar
peserta didik dapat terlihat.
Penilaian
portofolio merupakan penilaian atas kumpulan artefak yang menunjukkan kemajuan
dan dihargai sebagai hasil kerja dari dunia nyata. Penilaian portofolio bisa
berangkat dari hasil kerja peserta didik secara perorangan atau diproduksi
secara berkelompok, memerlukan refleksi peserta didik, dan dievaluasi berdasarkan
beberapa dimensi.
Penilaian
portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan
informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu
periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik dari
proses pembelajaran yang dianggap terbaik, hasil tes (bukan nilai), atau
informasi lain yang relevan dengan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang
dituntut oleh topik atau muatan pelajaran tertentu. Fokus penilaian portofolio
adalah kumpulan karya peserta didik secara individu atau kelompok pada satu
periode pembelajaran tertentu. Penilaian terutama dilakukan oleh guru, meski
dapat juga oleh peserta didik sendiri.
Melalui
penilaian portofolio guru akan mengetahui perkembangan atau kemajuan belajar peserta
didik. Misalnya, hasil karya mereka dalam menyusun atau membuat karangan,
puisi, surat, resensi buku/literatur, laporan penelitian, sinopsis, dan
lain-lain. Atas dasar penilaian itu, guru dan/atau peserta didik dapat
melakukan perbaikan sesuai dengan tuntutan pembelajaran.
Penilaian
portofolio dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah seperti berikut ini.
- Guru
menjelaskan secara ringkas esensi penilaian portofolio.
- Guru
atau guru bersama peserta didik menentukan jenis portofolio yang akan dibuat.
- Peserta
didik, baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau di bawah bimbingan guru
menyusun portofolio pembelajaran.
- Guru
menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada tempat yang sesuai,
disertai catatan tanggal pengumpulannya.
- Guru
menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu.
- Jika
memungkinkan, guru bersama peserta didik membahas bersama dokumen portofolio
yang dihasilkan.
- Guru
memberi umpan balik kepada peserta didik atas hasil penilaian portofolio.
Source: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please leave your comments here